Jumat, 03 April 2015

7 Layer Osi

Definisi 7 Layer OSI


7 Layer Osi merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1997.
OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection, yang merupakan kumpulan layer-layer yang tidak saling bergantungan , namun saling berkaitan antara satu sama lainnya , maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing layer sudah mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, misalnya satu layer bertanggung jawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggung jawab untuk mengoreksi terjadinya selama proses transfer data berlangsung.
Komponen - komponen penyusun 7 Layer OSI

7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
1.      Physical Layer 
2.      DataLink Layer 
3.      Network Layer 
4.      Transport Layer 
5.      Session Layer 
6.      Presentation Layer 
7.      Application Layer

Defenisi masing-masing layer pada model OSI
1)      Physical Layer
Lapisan fisik (physical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
Physical layer terdiri dari :
a. Signal : Data yang dihantarkan berada dalam bentuk bit-bit (1 dan 0), yang kemudian di konversi ke dalam impulse listrik (gelombang sinus), sinyal radio, atau denyutan cahaya

b. Hardware : Transmitter, receiver, repeater, regenerator, atau hub

c. Media : coaxial (coax), fiber-optic, atau kabel tembaga/copper (shielded dan unshielded twisted-pair) dan udara bagi sinyal wireless

Sinyal Data
Sinyal data merupakan proses komunikasi data yang  hendak ditransmisikan akan diberi kode terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog dan digital. Sinyal berkaitan dengan pengkabelan adalah informasi-informasi yang dikirimkan melintasi medium dalam bentuk elektronic atau optik (light/cahaya).

Sinyal Analog
Sinyal analog merupakan sinyal data dalam bentuk gelombang yang berkelanjutan, tidak ada perubahan secara tiba-tiba serta mempunyai besaran yaitu amplitudo dan frekuensi. Dengan menggunakan sinyal analog akan memberikan jangkauan transmisi data yang jauh.
Gelombang pada sinyal analog berbentuk sinusoidal yang memiliki 3 variabel dasar seperti amplitudo (ukuran tinggi rendah tegangan dari sinyal analog), frekuensi (jumlah gelombang dalam waktu 1 detik) dan phase (besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu).

Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan secara tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
Modem (modulator demodulator) akan digunakan untuk melakukan transmisi data. Modem sebagai modulator bertujuan untuk menerjemahkan data atau informasi dalam bentuk sinyal analog yang kemudian akan menggabungkan diri dengan frekuensi pembawa (carrier).
Sedangkan modem sebagai demodulator bertujuan untuk memisahkan dari frekuensi pembawa dan menerjemahkan data atau informasi sinyal analog menjadi sinyal digital.

Hardware
Transmitter adalah perangkat yang mengirimkan sinyal, receiver adalah perangkat yang menerima sinyal, sedangkan repeater adalah perangkat network yang digunakan untuk mengkopi dan memperkuat sinyal dalam perjalanan antara transmitter dan receiver. Repeater digunakan dalam sistem transmisi untuk memperbarui sinyal analog atau digital yang terdistorsi karena hilangnya data saat transmisi. Repeater analog memperkuat sinyal, sedangkan repeater digital merekonstruksi sinyal dengan kualitas yang mendekati aslinya.

Media Transmisi
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpadu) dan unguided (tidak terpadu) dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti : kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik (fiber optic).
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal, yaitu :
-          Bandwidth (lebar pita)
-          Transmission impairement (kerusakan transmisi)
-          Interference (interferensi)
-          Jumlah penerima (receiver)

Adapun media yang dibutuhkan selain komputer terlepas dari jenis jaringan yang dibangun adalah :
-          Kabel
-          Transmisi tanpa kabel (wireless)
-          Network interface card (NIC) atau kartu jaringan

Jenis Transmisi
a)      Transmisi paralel
Merupakan suatu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak setiap saat.
b)      Transmisi serial
Merupakan bentuk transmisi yang digunakan secara umum. Pada transmisi ini, setiap bit dari satu karakter dikirimkan secara berurutan yaitu bit per bit dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya.

Metode Transmisi
a.       Baseband
Pada metode ini, data berupa sinyal digital langsung dikirim melalui media transmisi satu channel seperti kabel tanpa melalui perubahan apapun. Dengan cara ini pengiriman data tergantung pada jarak transmisi dan kualitas media yang digunakan. Pada metode ini dibutuhkan peralatan multiplexing disebut time division multiplexing (TDM). TDM digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM, pengiriman data dilakukan dengan cara mengatur pengiriman data dari masing-masing terminal berdasarkan waktu. Oleh karena itu, dibutuhkan media transmisi berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara multiplexer transmitter dan multiplexer receiver.

b.      Broadband
Broadband digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Apabila data dalam bentuk sinyal digital, maka harus dimodulasi menjadi sinyal analog.
Media yang digunakan berupa kabel coaxial broadband (menggunakan media frekuensi radio atau satelit).
Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu saluran, tapi memiliki frekuensi yang berbeda sehingga pada saat bersamaan dapat dikirimkan berbagai jenis data melalui beberapa frekuensi.

2)      DataLink Layer
DataLink Layer adalah lapisan kedua dari bawah dalam model referensi OSI,  yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik..
Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah Wide Area Network (WAN) atau antara node didalam sebuah segmen Local Area Network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC addres juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta  bridge jaringan juga beroperasi disini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame , biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte. Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa memperdulikan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data linklah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.
  
3)      Network  Layer
Network Layer merupakan layer ketiga dari bawah dalam model referensi OSI , merupakan layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana komputer mengidentifikasi logical address seperti IP Address, bagaimana meneruskan/routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data. Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.
Lapisan ini menyediakan teknologi switching dan routing, membuat  jalur logis (yang dikenal sebagai sirkuit virtual) untuk transmisi data dari node ke node. Routing dan forwarding adalah fungsi dari lapisan ini, serta pengalamatan, internetworking, error handling, kontrol kongesti dan sequensi paket.

4)      Transport Layer
Transport Layer merupakan layer keempat dari bawah dalam model referensi OSI, transport layer  melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport layer melakukan segmentasi dan juga menyatukan kembali data yang sudah tersegmentasi dari aplikasi-aplikasi upper-layer dan menggabungkannya ke dalam arus data yang sama. Layanan-layanan ini menyediakan layanan transportasi data dari ujung ke ujung dan dapat membuat koneksi logikal antara host pengirim dan host tujuan pada sebuah internetwork.
Transport Layer bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja), metode aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan virtual circuit (koneksi yang terbentuk antara dua buah host di jaringan, setelah melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake).


Gambar 1. Transport Layer menyiapkan proses komunikasi data

Flow control
Keutuhan (integirtas) data dipastikan di Transport Layer dengan cara mempertahankan apa yang disebut Flow Control, dan dengan memungkinkan pengguna meminta transportasi data antar sistem yang dapat diandalkan. Flow Control mencegah host pengirim membanjiri (overflowing) buffer di host penerima (suatu kejadian yang dapat mengakibatkan data hilang atau rusak).

Gambar 2. Layanan Transport Layer


Protokol-protokol pada transport layer:
Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP (Transport Control Protokol) dan yang kedua adalah UDP (User Datagram Protokol). TCP bertugas membentuk sambungan, mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data. TCP bersifat harus mendapat hasil yang sebaik-baiknya. UDP dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat. UDP mendapat kecepatan yang secepat-cepatnya.

UDP (User Datagram Protokol)
UDP adalah protokol sederhana, connectionless, dijelaskan dalam RFC 768. UDP memiliki keuntungan pengiriman data yang low overhead. Potongan-potongan komunikasi dalam UDP disebut datagrams. Datagrams ini dikirim sebagai "best effort" oleh protokol Transport Layer.
Aplikasi yang menggunakan UDP termasuk :
- Domain Name System (DNS)
- Video Streaming
- Voice over IP (VoIP)


TCP (Transmission Control Protokol)
TCP merupakan protokol berorientasi koneksi, dijelaskan dalam RFC 793. TCP menimbulkan overhead tambahan untuk mendapatkan fungsi. Fungsi tambahan yang ditetapkan oleh TCP adalah pengiriman urutan yang sama, pengiriman yang handal, dan flow control. Setiap segmen TCP memiliki 20 byte overhead di header encapsulating data application layer, sedangkan setiap segmen UDP hanya memiliki 8 byte overhead.
Aplikasi yang menggunakan TCP adalah :
- Browser web
- E-mail
- Transfer file
5)      Session Layer
Session Layer merupakan layer kelima dari bawah dalam  model referensi OSI , session layer bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola dan kemudian memutuskan session-session antar presentation layer. Session layer juga menyediakan kontrol dialog antar peralatan atau titik jaringan (node). Session layer melakukan koordinasi komunikasi antar sistem dan mengorganisasi komunikasinya dengan menawarkan mode simplex (komunikasi satu arah), half-duplex (komunikasi dua arah secara bergantian), dan full duplex (komunikasi dua arah).
Contoh Protokol dan Interface Session Layer menurut CISCO :
a)      Network File System (NFS). Dibuat oleh SUN Microsystem dan digunakan dengan metode TCP/IP dan workstation UNIX untuk akses yang transparan ke sumber daya remote.
b)      Structure Query Language (SQL). Dibuat oleh IBM untuk menyediakan kepada pengguna suatu cara yang lebih mudah untuk mendefinisikan kebutuhan informasinya pada sistem lokal dan remote.
c)      Remote Procedure Cal (RPC). Merupakan tool untuk sistem client-server yang digunakan untuk lingkungan yang berbeda-beda.
d)     X window, digunakan secara luas oleh terminal-terminal pintar untuk berkomunikasi dengan komputer UNIX
e)      AppleTalk Session Protokol (ASP). Mekanisme client-server yang membuat dan menjaga sessiom amtara client-server AppleTalk.
f)       Digital Network Architecture Session Control Protocol (DNA SCP), sebuah Protocol Session Layer dari DECnet.
6)      Presentation Layer
Lapisan presentasi (presentation layer) adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII, Unicode,EBCDIC, atau set karakter lainnya) , interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapsan ini secara khusus. Selain itu juga, presentation layer berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada di dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software) seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
Presentation layer bertugas untuk menyajikan data kepada application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk :
a.       Character code translation, misalnya (ASCII ke EBCDIC)
b.      Data conversion : (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point,dsb)
c.       Data compression : mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan
d.      Data encryption : encrypt data untuk keamanan misalnya password encryption.

7)      Application layer
Application layer merupakan layer ketujuh atau layer paling tinggi dari model OSI dan seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, serta bertugas mengatur komunikasi antar aplikasi.
Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antar aplikasi yang digunakan untukberkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya dimana pesan akan dikirim. Protokol application layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada source dan host tujuan. Ada banyak protokol application layer dan protokol terus dikembangkan. Application layer berada pada ujung protocol stack TCP/IP. Application layer pada TCP/IP adalah kumpulan dari beberapa komponen software yang mengirim dan menerima informasi dari port TCP dan UDP. Beberapa komponen pada application layer hanya sebagai alat untuk pengumpul informasi konfigurasi network dan beberapa lainnya boleh jadi adalah sebuah user interface atau Application Program Interface (API) yang mendukung desktop operating environment.

Fungsi dari Layer 7 Model OSI, yaitu sebagai berikut:

1.      Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
2.      DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3.      Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
4.      Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5.      Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
6.      Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7.      Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Cara Kerja Model OSI 

Cara Kerja :
Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication

Gambar struktur cara kerja model OSI





Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan 7 OSI Layer
Proses pengiriman sebuah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya tidak akan pernah bisa terlihat, diamati, semua berjalan cepat dan tidak terlihat oleh penggunanya. Sebuah data yang dikirim dari suatu perangkat akan mengalami serangkaian proses sebelum mencapai tujuannya atau pernagkat penerima, baik itu personal komputer / PC, server, router, tablet, ataupun sejenisnya.

Dalam jaringan komputer sendiri yang berperan dalam proses pengiriman data adalah
 7 OSI Layer. Semua pengiriman dilakukan secara bertahap, mulai dari Layer Aplication (Layer 7) sampai pada layer paling bawah yaitu Layer Physical. Setelah proses pengiriman selesai, barulah data tersebut terkirim melalui media transmisi seperti kabel. Ketika data tersebut sampai pada penerima, akan ada lagi proses penerimaan pada sisi penerima, mulai dari Layer Physical sampai ke Layer Aplication OSI Layer.

Pada tiap-tiap layer atau lapisan, data yang dikirim akan dibungkus oleh protocol atau aturan aturan. Proses ini dikenal dengan istilah Encapsulation (pada sisi pengirim) dan Decapsulation (pada sisi penerima).





Berikut penjelasan lengkap tentang proses Encapsulation dan Decapsulation

A. Proses Encapsulation 

1. Proses Encapsulation ini hanya terjadi pada perangkat atau komputer pengirim.

2. Tiap-tiap layer atau lapisan dari OSI Layer akan berkomunikasi dengan layer yang sama pada komputer penerima

3. Proses dimulai dari layer aplikasi
Informasi yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan  sistem operasi yang berjalan pada komputer.

Application layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.

Sebagai catatan, bahwa aplikasi browser seperti IE bukanlah bagian dari layer aplikasi tetapi aplikasi browser  menggunakan application layer sebagai interface untuk terkoneksi dengan server tujuannya. Dengan kata lain ketika User melakukan browsing dengan menggunakan aplikasi  IE maka interface yang dipakai oleh IE untuk bisa terkoneksi dan berkomunikasi dengan server tujuan adalah layer atau lapidan aplikasi.

4. Data diformat pada layer presentasi
Pada layer aplikasi, informasi dari user sudah dikonversi menjadi data. Kemudian pada Presentation Layer, data tersebut akan diformat menjadi bentuk yang umum agar bisa dipakai. Presentation layer menjadikan data yang dikirim nanti bisa dibaca dan diproses pada aplication layer yang ada pada komputer tujuan atau penerima.

Dengan kata lain layer presentasi ini bertindak sebagai penerjemah antara layer aplikasi pada komputer pengirim dengan layer aplikasi pada komputer penerima.


5. Pengelompokan pada Session Layer
Setelah data diformat sedemikian rupa, maka tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan,  session layer menandai masing-masing sesi atau proses transfer agar tidak membingungkan satu sama lain.

Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana caranya agar antara proses data yang satu dengan yang lainnya tidak tercampur. Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan fullduplex. Intinya, pada session layer data dari satu aplikasi seperti dikelompokan agar tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.

6. Pemecahan data pada Transport Layer
Setelah data diformat dan dikelompokan sehingga tidak akan tercampur dengan data aplikasi lainnya, Transport layer akan memecah data tersebut menjadi bagian-bagian yang disebut segment. Tiap segment tersebut nantinya akan diberi semacam nomor urut, sehingga nanti bisa
Pada tahap ini, data diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang tengah dijalan , dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, sehingga data yang hilang bisa dikirimkan kembali. Pada layer ini ada dua protocol yang bekerja dalam mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol tersebut adalahTransmissionControl Protocolatau TCP dan User Datagram Protocol atau UDP.

7. Pada Layer Network, Segment diubah menjadi Packet
Tiap-tiap Segmen yang dibentuk pada transport layer tadi diubah lagi menjadi packet. Packet ini berisikan segment serta alamat penerima dan pengirim. Alamat yang digunakan tersebut sifatnya logis yang dikenal dengan Internet Protocol address atau IP address. Biasanya alamat IP address ini digunakan jika kita ingin mengirimkan data ke komputer yang berbeda jaringan atau tidak berada dalam jaringan LAN yang sama.

Metode yang dilakukan adalah routing, yang mana proses routing ini terjadi pada perangkat yang namanya router dengan menggunakan berbagai macam aturan yang dikenal dengan routing protocol.

8. Packet diubah menjadi Frame pada Data Link Layer
Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame yang berisikan packet dan alamat fisik atau mac address pengirim dan penerima. Data Link Layer adalah yang bertanggung jawab atas tugas ini. Mac address yang terdapat pada frame ini hanya digunakan untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada jaringan LAN yang sama. Switch dan bridge merupakan alat yang bekerja untuk tugas ini biasanya adalah switch dan bridge

9. Pengiriman melalui media transmisi kabel atau sinyal wireless
Agar bisa terkirim melalui media seperti kabel ataupun sinyal wireless, data yang berberntuk frame tadi diubah lagi menjadibit atau byte. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan yaitu 0 dan 1.

0 Menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan 1 menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data yang berbentuk frame  menjadi bit masih terjadi pada layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk mengirim danmenerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.

Setelah proses pengiriman data pada komputer pengirim selesai, data tersebut masih belum bisa dimanfaatkan. Karena pada komputer penerima juga masih ada proses penerimaan. Inilah proses yang terjadi pada komputer penerima.

B. Decapsulation

1. Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut.


2. Kebalikan dari proses Encapsulation, proses Decapsulation dimulai dari layer 1 dari OSI layer sampai ke layer terakhir, layer aplikasi yang merupakan interface dari aplikasi yang digunakan oleh si USER.


3. Proses pada Physical Layer komputer penerima
Melalui NIC, komputer penerima menerima sebuah data dalam bentuk bit atau byte. Network card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.


4. Bit dan byte lalu diubah menjadi frame pada layer kedua
Berlanjut ke layer 2 Osi Layer. Kemudian data dalam bentuk bit atau byte tersebut diubah menjadi frame, karena bekerja pada layer data link. Frame tersebut segera dicek apakah alamat fisik atau mac address tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari komputer tersebut.


Jika alamat tujuan pada frame tidak sesuai dengan mac address dari si penerima maka si penerima bisa membuang frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses berikutnya. Dan sebaliknya, jika Mac address sesuai atau memang ditujukan kepada si penerima maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet. 


5. Pada Network Layer
Alamat yang tertera pada packet tersebut akan dicek oleh sistem yang mengurusi Layer ketiga OSI Layer apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu melepaskan bagian-bagian yang berhubungan dengan layer 3 OSI Layer, sehingga hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.


6. Proses Pada Transport Layer
Pada leyer 4 OSI Layer, segment akan dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai. Setelah itu segment diproses seseuai dengan protocol yang dipakai. Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses encapsulation.


7. Layer 5 dari OSI layer 
Session layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.


8. Pada Presentation Layer
Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer. Tujuan penformatan ini adalah agar layer aplikasi dari komputer penerima dapat memahami isi dari data tersebut.


9. Sampai pada Layer Aplikasi
Setelah itu proses yang terakhir adalah layer aplikasi lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau user.

MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
 Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. 

1.  Media Transmisi Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya. 

a.      Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

·         Shielded Twisted-Pair (STP)



Gambar Shielded Twisted-Pair (STP) 

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)
·         Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
·          Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
·         Media dan ukuran konektor: medium
·         Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). 

·     Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
·            Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
·             Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
·             Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
·             Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
·             Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.


Gambar Unshielded Twisted-Pair (UTP) 

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
·         Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
·         Biaya rata-rata per node: murah
·         Media dan ukuran: kecil
·         Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. 

b.      Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Gambar  Coaxial Cable (KabelKoaksial)
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang mengelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network., dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibandingkan dengan Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komunikasi data sejak bertahun-tahun , baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
·         Kecepatan dan keluaran : 10 – 100 Mbps
·         Biaya rata-rata per node : murah
·         Media dan ukuran konektor : medium
·         Panjang kabel maksimum : 200 m (disarankan 180 m) untuk thin-coaxial dan 500 m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.

c.       Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Gambar  Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik) 

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
·          Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
·         Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
·         Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
·         Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
·         Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Tipe-tipe kabel fiberoptic:
·         Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
·         Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
·         Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

2.  Media Transmisi Unguided
           Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar kesegala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. 
            Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless , merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.
1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
·          Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
·         Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antenna

3. Tiga macam wilayah frekuensi
·         Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
·         Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
·         Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.

Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
·         Distribusi siaran televisi
·         Transmisi telepon jarak jauh
·         Jaringan bisnis swasta




3. Radio Broadcast
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
·         Distribusi siaran televisi
·         Transmisi telepon jarak jauh
·         Jaringan bisnis swasta
4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur  pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. 


Teknologi wireless berdasarkan tipe jaringan :
1. PAN ( Persomal Area Network )
merupakan jaringan yang menghubungkan komputer dengan perangkat yang berada disekeliling seseorang saja. Sebagai contoh komputer dengan telepon seluler atau PDA. Pada jaringan ini anda dapat menjangkau antar perangkat kurang lebih 10 m (30 feet)
2. LAN ( Local Area Network )
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Teknologi Wireless :
Wireless LAN (WLAN) yaitunya wifi atau wireless fidelity. empat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Wireless Fidelity (Wi-Fi) adalah nama yang diberikan oleh Wi-Fi Alliance untuk mendeskripsikan produk wireless local area network (WLAN) yang berdasarkan standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11 dengan beberapa teknologinya :
·         Tipe a  : 5,8 GHz kecepatan 54 mbps
·          Tipe b  : 2,4 GHz kecepatan 11 mbps
·         Tipe g  : 2,4 GHz kecepatan 54 mbps
·         Tipe n  : 2,4 & 5,8 GHZ kecepatan 200 mbps

Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel

3. MAN (Metropolitan Area Network )
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km
Teknologi wireless : wimax dengan standard IEEE 802.16
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

4. WAN ( World Area Network )
Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut.
Teknologi wireless : satelit

Kelebihan dan Kelemahan:
Media transmisi wireless memiliki keunggulan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut.  Adapun keunggulan dari media transmisi wireless :
·         Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
·         Infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse).
·         Mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
·         Koneksi Internet akses 24 jam, aksesnya yang cepat, dan bebas pulsa telpon.
Sedangkan kelemahan yang terletak pada media transmisi wireless :
·         Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan).
·         Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll).
·         Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA).
·         Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
Teknologi wireless memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

http://fraizageraldi97.blogspot.com/2013/10/media-transmisi.html




                                                                                                              

2 komentar: